Selasa, 26 Juli 2016

Tirta Gangga di Bali

Bagi para pecinta traveling di seluruh dunia, nama Bali pasti masuk di dalam daftar kunjungan tempat wisata yang harus dikunjungi untuk berlibur. Baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan asing seakan berbondong-bondong berkunjung ke pulau dewata Bali untuk menghabiskan waktu berlibur untuk menikmati keindahan alam yang ada di pulau tersebut. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ini menyebabkan hampir semua Obyek Wisata di Pulau Bali selalu padat dan ramai oleh pengunjung. Bagi Anda yang tidak terlalu suka dengan keramaian di tempat wisata di Bali, Anda bisa berkunjung ke salah satu tempat yang tenang, sepi dan tidak terlalu ramai di Bali, yaitu Tirta Gangga
Tirta Gangga di Bali

Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di pulau Bali, yaitu Tirta Gangga

Pasti Anda sudah pernah menikmati keindahan Pantai Kuta di Bali kan!!, salah satu pantai yang sangat terkenal di Bali dan menjadi tujuan wajib bagi seseorang yang baru pertama kalinya berkunjung ke pulau Bali, seakan belum terasa di Bali jika belum menginjakkan kakinya di pantai Kuta Bali. Pantai yang menjadi salah satu icon wisata Bali ini selalu ramai dikunjungi para wisatawan terutama menjelang sore hari saat matahari terbenam atau sunset. Suasana ramai seperti di pantai Kuta ini tidak akan Anda temui jika Anda berkunjung ke Tirta Gangga, salah satu tempat wisata di Bali bagian timur, lebih tepatnya di daerah Karangasem - Bali.

Tirta Gangga di Bali merupakan bekas istana kerajaan Karangasem yang terkenal dengan istana airnya, nama Tirta Gangga diambil dari Tirta yang berarti air dan Gangga merupakan salah satu nama sungai di India, jadi Tirta Gangga dianggap sebagai air suci bagi mayoritas Hindu di Bali. Dahulu tempat ini merupakan sumber air yang biasa digunakan masyarakat setempat sebagai kebutuhan air minum.
Suasana tenang di Tirta Gangga Bali

Letak, akses jalan atau rute menuju Tirta Gangga di Bali

Obyek wisata Tirta Gangga berlokasi di wilayah desa Ababi, kecamatan Abang, kabupaten Karangasem - Bali. Karena lokasinya yang di pinggir jalan raya jurusan Amlapura bisa membuat para wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat ini bisa lebih mudah untuk menemukannya. Untuk berkunjung ke Tirta Gangga, dari lokasi wisata Kuta atau kota Denpasar bisa ditempuh selama 2 jam perjalanan dengan mengunakan mobil ataupun sepeda motor menuju kabupaten Karangasem di bagian timur pulau Bali. Rute ini akan melewati obyek wisata di Bali lainnya seperti pantai Candidasa dan Padang Bai

Keunikan dan keistimewaan Tirta Gangga di Bali

Taman Tirta Gangga ini dibangun pada tahun 1948 atas prakarsa raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem. Lokasinya dikelilingi oleh sawah dengan perbukitan hijau yang indah, dan suasana tenang sangat terasa didalam lokasi wisata ini. Arsitektur taman air ini merupakan gabungan dari arsitektur bali dan Cina. Air dari mata air Tirta Gangga ini dianggap suci oleh masyarakat hindu di Bali, sampai dengan saat ini sumber mata air di Tirta Gangga dipergunakan untuk upacara keagamaan di pura-pura disekitar Tirta Gangga.
Kolam air di Tirta Gangga Bali

Terdapat beberapa bagian di lokasi wisata ini, diantaranya terdapat sumber mata air yang berada di bawah pohon beringin, kolam renang atau pemandian, kolam hias dan kebun. Hal pertama yang bisa kita lihat saat pertama kali masuk lokasi wisata ini adalah hamparan kolam disisi kanan yang dihiasi oleh bebatuan dekoratif dengan hiasan patung dewa-dewi, terdapat juga bebatuan berundak seperti bangunan candi yang menjulang yang mengeluarkan semburan air, ikan hias juga berenang dengan bebas di kolam ini.

Harga tiket masuk dan fasilitas Tirta Gangga di Bali

Untuk menikmati lokasi bekas kerajaan Karangasem tersebut, saat itu saya dan pengunjung harus membayar tiket sebesar Rp. 5.000 untuk wisatawan domestik dan Rp. 10.000 untuk wisatawan asing (update terakhir tiket untuk wisatawan domestik Rp. 10.000 dan wisatawan asing menjadi Rp 20.000, dengan berjalannya waktu pasti akan ada perubahan lagi untuk harga tiket masuk)
Jembatan di Tirta Gangga Bali

Fasilitas di Tirta Gangga yang sudah dipersiapkan pengelolah untuk para wisatawan berupa area parkir yang sangat memadai, kios-kios penjual cinderamata dan souvenir khas Bali, serta suasana tempat wisata yang sangat terasa nyaman saat kita berjalan mengelilingi lokasi wisata Tirta Gangga ini.

Penginapan atau hotel di sekitar Tirta Gangga Bali

Untuk referensi penginapan ataupun hotel di daerah sekitar Tirta Gangga Bali, Anda bisa mencari referensi melalui booking hotel secara online. Situs penyedia layanan booking hotel secara online seperti www.agoda.com ataupun www.booking.com 

Cerita pengalaman berwisata menikmati Tirta Gangga di Bali

Setelah sehari sebelumnya menikmati indahnya alam Bali di bagian selatan seperti GWK, Pantai Dreamland, Uluwatu dan Pantai Padang-Padang, kali ini saya akan mencoba rute yang berbeda, yaitu menikmati tempat wisata di daerah Karangasem - Bali bagian timur, yang salah satunya adalah Tirta Gangga

Obyek wisata Tirta Gangga lebih cocok dikunjungi saat sore hari, karena suasana sore lebih terasa nyaman saat kita berjalan mengelilingi istana air bekas kerajaan Karangasem ini, bisa dibayangkan betapa panasnya jika kita mengelilingi tempat ini saat siang hari. Karena itu, tempat ini saya kunjungi paling terakhir saat rute keliling Bali di bagian timur ini, tempat lain yang saya kunjungi sebelum ke Tirta Gangga adalah menikmati wisata snorkeling di Padang Bai - Bali, menikmati makan siang di tepi Pantai Candidasa, dan berkunjung ke Pantai Amed karena penasaran dengan pasir hitamnya yang berbatu.

Setelah membayar tiket masuk dan memasuki area wisata Tirta Gangga ini, kita akan merasakan rasa tenang, hening dan gemericik suara air mengiringi langkah kita saat berjalan di lokasi wisata di Bali ini. Sangat terasa berbeda dengan tempat wisata di Bali yang lain dengan kondisi ramai pengunjung dengan kebisingannya.
Kolam di Tirta Gangga Bali yang berhias patung-patung

Pandangan pertama kita akan tertuju pada kolam hias berair jernih dengan hiasan banyak patung di sekitar kolam dan terlihat ikan berenang bebas di kolam tersebut, gemericik air keluar dari salah satu bebatuan mirip candi yang menjulang tinggi di tengah kolam tersebut. Kita bisa berjalan ditengah kolam tersebut dengan berpijak bebatuan yang tertata rapi disekitar kolam dan menyaksikan ikan-ikan berenang dengan bebasnya, setelah merasa puas di lokasi ini, saya berpindah ke lokasi yang tidak terlalu jauh dari lokasi kolam hias tersebut, terdapat kolam renang atau pemandian dengan airnya yang sangat jernih dan dingin, ada beberapa pengunjung yang sedang berendam saat itu, saya tidak sempat mandi atau berendam di pemandian tersebut meskipun dalam hati ingin sekali ikut berendam dan mandi di tempat ini, karena pertimbangan keterbatasan waktu dan perjalanan balik ke area sekitar Kuta tempat saya menginap yang masih 2 jam perjalanan, akhirnya saya harus rela tidak ikut berendam karena saat itu sudah hampir jam 16.30
Pemandian di Tirta Gangga Bali

Lokasi wisata Tirta Gangga ini dikelilingi taman dengan pepohonan hijau tertata rapi, dari kejauhan terlihat sawah dan perbukitan yang membatasi area ini, sore hari saat itu suasana sangat sejuk dan membuat betah berlama-lama ditempat ini, namun tidak ada pilihan lain karena harus segera kembali ke hotel lagi di sekitar area Kuta untuk istirahat dan tidak kemalaman di jalan.

Saya sudah merasakan ketenangan dan keindahan Tirta Gangga di Bali ini, sekarang giliran Anda yang berkesempatan merasakan keindahannya, selamat berlibur di Bali.
Aku dan Tirta Gangga di Bali

Salah satu sudut Tirta Gangga di Bali

Capek ... tapi foto-foto di Tirta Gangga Bali jalan terus

Obyek wisata Tirta Gangga di Karangasem - Bali

Hiasan patung di Tirta Gangga - Bali


Kamis, 14 Juli 2016

Rute Sehari Keliling Tempat Wisata di Tuban

Kekuatan sosial media (sosmed) seperti Instagram, Facebook, Twitter dengan postingan foto-foto keindahan alam Indonesia mempengaruhi banyak orang untuk segera packing dan mengangkat rangsel ataupun koper mereka untuk segera melakukan perjalanan wisata menikmati keindahan alam Indonesia tersebut. Berkat Instagram pula saya menemukan sebuah keindahan alam berupa air terjun yang bernama air terjun Nglirip di Tuban - Jawa Timur. Karena rasa ingin tahu tentang air terjun ini, akhirnya saya googling untuk mencari informasi lebih detail lagi mengenai air terjun tersebut. 
Air terjun Nglirip salah satu tempat wisata di Tuban

Bagai gayung bersambut, ada salah satu teman yang tinggal di kota Lamongan menawarkan ajakan untuk mengunjungi air terjun Nglirip di kota Tuban tersebut, dia juga bercerita Tempat Wisata di Tuban bukan hanya air terjun Nglirip, ada beberapa Tempat Menarik di Kota Tuban yang bisa dikunjungi. Jarak kota Lamongan dan kota Tuban bisa ditempuh sekitar 45 menit sampai 1 jam perjalanan membuat temanku yang satu ini sudah beberapa kali menikmati Obyek Wisata di Kota Tuban tersebut. Sedangkan jarak kota Surabaya ke kota Tuban bisa ditempuh sekitar 2 sampai 2.5 jam perjalanan.

Setelah membuat kesepakatan dengan menentukan ijin libur kerja dihari yang sama, akhirnya perjalanan sehari (one day trip) untuk menikmati obyek wisata di Tuban dimulai.

Pagi buta sekitar jam 04.00 pagi saya sudah bersiap-siap dengan membawa satu tas rangsel berisi perlengkapan yang diperlukan selama trip ke Tuban, tidak lupa kamera pasti aku bawa untuk mengabadikan keindahan yang akan saya temui di kota Tuban nanti. Dengan mengendarai sepeda motor, perjalanan saya arahkan ke terminal Purabaya atau biasa disebut terminal Bungurasih Surabaya. Sebelum jam 05.00 pagi saya sudah sampai terminal bus Bungurasih, sepeda motor saya titipkan di terminal tersebut karena perjalanan dari Surabaya ke Tuban saya tempuh dengan mengendarai bus.
Bus rute Surabaya - Tuban - Semarang di terminal Bungurasih - Surabaya

Bus dari Surabaya ke Tuban akan berangkat jam 06.20 pagi, saat itu saya menggunakan bus Jaya Utama jurusan Surabaya - Semarang / Jepara yang secara otomatis akan melewati kota Tuban dengan membayar tiket bus sebesar Rp. 50.000. Bus berangkat masih sekitar 1 jam lagi, dengan berdiam diri duduk di dalam bus, saya memperhatikan beberapa pedagang yang menawarkan barang dagangannya di dalam bus, mulai penjual koran, minuman, kue, camilan kacang-kacangan sampai nasi bungkus. Saya sempat membeli nasi bungkus yang ditawarkan dengan harga Rp. 7.000 perbungkus, satu bungkus nasi kuning saya nikmati untuk sarapan pagi di dalam bus saat itu.

Tepat pukul 06.20 pagi, bus Jaya Utama yang saya tumpangi berangkat menuju kota Tuban dari Surabaya. Perjalanan Surabaya - Tuban bisa ditempuh sekitar 2.5 jam perjalanan. Di tengah perjalanan saya memberi kabar kepada teman saya yang berada di Lamongan supaya bisa tepat waktu untuk berkumpul di tempat yang sudah disepakati, yaitu di GOR kota Tuban. Jadi saya berangkat dari Surabaya ke Tuban menggunakan bus, sedangkan teman trip saya saat itu berangkat dari kota Lamongan ke kota Tuban dengan menggunakan sepeda motor.

Sekitar pukul 09.00 pagi, bus yang saya tumpangi sampai di bundaran patung sekitar GOR kota Tuban, dan teman saya ternyata sudah sampai duluan di lokasi tersebut. Tanpa banyak basa-basi , explore kota Tuban dalam sehari segera dimulai, dari bus berpindah ke sepeda motor. Tujuan pertama keliling Tuban dalam sehari ini ke air terjun Nglirip, air terjun yang membuat saya ingin segera berkunjung ke kota Tuban - Jawa Timur. Dari tempat berhenti di GOR kota Tuban ke air terjun Nglirip memerlukan waktu sekitar 45 menit perjalanan, terus terang saya masih bingung menjelaskan rute arah menuju ke air terjun Nglirip ini, petunjuk arah ke air terjun ini juga sama sekali tidak ditemui dipersimpangan jalan, saran untuk Anda yang ingin berkunjung ke air terjun ini bisa bertanya ke warga yang bisa kita temui di jalan. Setelah menempuh perjalanan tidak sampai 1 jam, akhirnya saya sampai juga di air terjun Nglirip sekitar jam 10 pagi.
Air terjun Nglirip di Tuban

Tujuan pertama : Air Terjun Nglirip

Air terjun Nglirip berlokasi di desa Mulyoagung, kecamatan Singgahan, kabupaten Tuban - Jawa Timur, atau sekitar 30 km dari pusat kota Tuban. Air terjun ini dapat mudah kita temui karena lokasinya sangat dekat dengan jalan raya, dari tempat parkir sepeda motor kita hanya berjalan kaki sekitar 100 meter untuk bisa sampai di air terjun ini. Air terjun Nglirip merupakan salah satu air terjun di propinsi Jawa Timur yang sangat layak untuk dikunjungi jika kita berada di kota Tuban. Panas terik matahari tidak menghalangi semangatku untuk menikmati air terjun yang semula hanya saya lihat keindahannya dari Instagram dan foto internet. Gerak kakiku semakin bersemangat berpindah tempat dari lokasi satu ke lokasi lainnya untuk mengambil gambar keindahan air terjun Nglirip dari berbagai sudut.



Aku dan air terjun Nglirip di Tuban

Setelah puas menikmati air terjun ini, kami berdua istirahat sebentar diantara bebatuan besar dengan memakan nasi bungkus sambil mata memandang ke arah air terjun. Setelah cukup istirahat, perjalanan kita lanjutkan ke lokasi kedua, yaitu sumber air mata air Krawak, sebuah sungai berair sangat jernih, karena begitu jernihnya air ditempat ini sampai dasar sungai terlihat dengan jelas.

Tujuan kedua : Sumber Mata Air Krawak

Sumber mata air Krawak berlokasi tidak jauh dari air terjun Nglirip, hanya berjarak sekitar 3 km. Air sungai di tempat ini sungguh sangat jernih dengan berhias bebatuan di kanan dan kiri sungainya. Siapapun yang berkunjung ke lokasi ini pasti sangat tergoda untuk segera masuk ke sungai untuk mandi ataupun sekedar berendam, seperti yang saya rasakan waktu itu, jernihnya air membuat saya ingin segera turun ke sungai untuk mandi merasakan kesegaran airnya. Tanpa terasa hampir 2 jam kita berada di lokasi wisata sumber mata air Krawak di Tuban ini, dan tepat pukul 14.00 perjalanan harus segera dilanjutkan ke tujuan ketiga, yaitu wisata pantai pasir putih Remen
Sumber mata air Krawak di Tuban

Air jernihnya membuat siapapun ingin segera mandi di sumber mata air Krawak - Tuban

Tujuan ketiga : Pantai Pasir Putih Remen

Pantai pasir putih Remen di Tuban terletak di desa Remen, kecamatan Jenu, kabupaten Tuban- Jawa Timur. Dari lokasi air terjun Nglirip atau sumber mata air Krawak ke pantai pasir putih Remen bisa ditempuh sekitar 1 jam perjalanan. Wisata pantai di Tuban ini sudah dikelolah oleh warga seitar pantai, jadi sudah tersedia fasilitas parkir sepeda motor dengan biaya parkir Rp. 3.000 untuk sepeda motor sekaligus sebagai pengganti biaya tiket masuk ke lokasi pantai. Banyak penjul makanan ataupun minuman ditepian pantai, saya menyempatkan makan siang di pantai ini, gado-gado ditambah segernya es kelapa muda menjadi santap siangku saat itu. Tidak berlama-lama menikmati pantai pasir putih ini, karena masih ada tujuan trip berikutnya yaitu pantai Boom Tuban.
Pantai pasir putih Remen di Tuban

Selamat datang di pantai pasir putih Remen - Tuban

Tujuan keempat : Pantai Boom - Tuban

Pantai Boom Tuban terletak di pusat kota Tuban, lebih tepatnya di kelurahan Kutorejo, kecamatan Tuban atau di sebelah utara alun-alun kota Tuban. Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 4.500 untuk 2 orang pengunjung, kita bisa menikmati panorama pantai di pusat kota ini. Banyak wahana permainan anak di lokasi pantai ini. Jam sudah menunjukkan pukul 16.15, jadi tidak berlama-lama di lokasi pantai Boom ini karena harus melanjutkan lokasi berikutnya, yaitu pemandian Bektiharjo
Pintu masuk pantai Boom di Tuban

Pantai Boom di Tuban

Tujuan kelima : Pemandian Bektiharjo

Pemandian Bektiharjo terletak di desa Bektiharjo, kecamatan Semanding, Tuban - Jawa Timur, pemandian ini hanya berjarak 5 km dari pusat kota Tuban. Di lokasi pemandian terdapat beberapa kolam, yaitu kolam alami yang airnya tidak pernah terlihat keruh dan selalu jernih, kolam renang buatan untuk dewasa dan kolam renang untuk anak-anak. Setelah keliling seharian menikmati Obyek Wisata di Tuban, mandi menyegarkan diri di pemandian Bektiharjo bisa menjadi pilihan yang cocok.
Pemandian Bektiharjo di Tuban

Kolam renang di pemandian Bektiharjo di Tuban

Rasa lelah seolah sirna setelah merasakan kesegaran air di pemandian Bektiharjo ini, saatnya kembali ke kota Lamongan untuk istirahat, saat itu saya putuskan untuk menginap di rumah teman saya di Lamongan dan kembali ke Surabaya keesokan paginya. Dalam perjalanan kita menyempatkan makan malam di sekitar Wisata Bahari Lamongan - WBL

Keesokan paginya, saatnya kembali ke Surabaya. Untuk kembali ke Surabaya saat itu saya tidak menggunakan bus seperti saat berangkat dari Surabaya ke Tuban, saya berboncengan sepeda motor dengan teman saya karena kebetulan dia ada urusan pekerjaan ke Surabaya. Dalam perjalanan dari Lamongan ke Surabaya, kita menyempatkan berkunjung ke salah satu Tempat Wisata di Gresik yaitu pantai Delegan

Tujuan keenam : Pantai Delegan di Gresik

Pantai Delegan merupakan salah satu tempat wisata pantai di kota Gresik, pantai Delegan ini terletak di desa Delagan, kecamatan Panceng, Gresik - Jawa Timur. Pagi hari saat itu suasana pantai masih sangat sepi, para pekerja di sekitar pantai asih sibuk menyiapkan alat kerja mereka masing-masing, para penjual makanan sibuk membersihkan warung mereka, dan pangunjung pantai masih beberapa orang saja. Tidak bisa berlama-lama saat itu menikmati pantai ini, karena harus segera kembali ke Surabaya untuk bekerja di sore harinya.
Pantai Delegan di Gresik

Rute sehari keliling tempat wisata di kota Tuban ini sangat melelahkan sekaligus membuatku excited, karena telah berkunjung ke tempat-tempat baru yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Semoga trip story ini bisa menjadi sumber informasi bagi Anda yang merencanakan perjalanan berkunjung ke kota Tuban. happy holiday !!!

Total pengeluaran selama trip :
  • Bus Surabaya - Tuban --> Rp 50.000
  • Makan pagi di bus --> Rp 7.000
  • Parkir di Nglirip --> Rp 3.000
  • Tiket masuk dan parkir di pantai Remen --> Rp 3.000
  • Makan siang di pantai Remen 2 orang --> Rp 33.000
  • Parkir di pantai Boom --> Rp 3.000
  • Tiket masuk pantai Boom 2 orang --> Rp 4.500
  • Parkir di pemandian Bektiharjo --> Rp 2.000
  • Tiket masuk dan parkir pantai Delegan 2 orang --> Rp 15.000
  • Bensin --> Rp 20.000
  • Makan pagi 2 orang --> Rp 21.000
Total pengeluaran Rp 207.500

Permainan anak di pantai Boom - Tuban

Pantai pasir putih Remen salah satu tempat wisata di Tuban



Senin, 04 Juli 2016

Air Terjun Grenjengan di Pacet Mojokerto

Kawasan wisata Pacet yang terletak di kota Mojokerto - Jawa Timur terkenal dengan pemandian air panas yang selalu ramai dikunjungi wisatawan setiap akhir pekan, bahkan disaat hari kerja juga selalu ramai. Namun, daerah wisata yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kota Surabaya ini juga memiliki potensi wisata lain berupa air terjun yang sangat layak dikunjungi dan belum diketahui banyak orang, yaitu air terjun Grenjengan. Bagi warga Surabaya dan sekitarnya, jika mencari tempat wisata berupa air terjun yang dekat kota Surabaya, bisa mengunjungi air terjun Grenjengan di kawasan wisata Pacet ini.
Air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di Pacet - Mojokerto, yaitu air terjun Grenjengan

Jika kita tinggal di Surabaya dan berencana ingin berendam di kolam pemandian air panas, pasti pikiran kita akan tertuju ke kawasan wisata Pacet. Karena daerah wisata pacet yang terletak di lereng utara gunung Welirangletkanya sangat dekat dengan kota Surabaya, hanya berjarak sekitar 60 km atau bisa ditempuh sekitar 2 jam perjalanan. Di kawasan wisata Pacet ini ada pemandian air panas Padusan dan ada pula kolam renang berukuran besar yang berair dingin. Selain itu di daerah wisata pacet juga terdapat air terjun Coban Canggu dan air terjun Grenjengan.
Kawasan wisata Pacet di Mojokerto

Letak, akses jalan atau rute menuju air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Air terjun Grenjengan berlokasi di kawasan wisata Pacet, di desa Padusan, kecamatan Pacet, kabupaten Mojokerto - Jawa Timur. Untuk menuju kawasan wisata Pacet itu sendiri ada beberapa rute yang bisa ditempuh :
  • Jika ditempuh dari kota Mojokerto kita bisa lewat rute Mojokerto - Pacet dengan jarak tempuh 30 km, atau bisa lewat rute Mojokerto - Mojosari - Pacet yang berjarak sekitar 40 km
  • Dari kota Suarabaya bisa lewat ruet Krian - Mojosari - Pacet atau lewat rute Sidoarjo - Gempol - Mojosari - Pacet, kedua rute ini berjarak sekitar 60 km dari Surabaya
  • Dari kota Pasuruan bisa lewat rute Gempol - Pandaan - Prigen - Trawas - Pacet, atau bisa lewat rute Gempol - Mojosari - Pacet
  • Dari arah Malang bisa lewat rute Pandaan - Prigen - Trawas  - Pacet atau lewat rute Batu - Cangar - Pacet
Jika kita melewati rute dari Trawas, kita bisa melewati air terjun Dlundung, dan di sekitar daerah Tretes juga ada air terjun Putuk Truno dan air terjun Kakek Bodo
Indahnya air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Keunikan dan keistimewaan air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Suasana yang sangat sepi dan tenang, itulah salah satu keunikan air terjun Grenjengan. Keberadaan air terjun Grenjengan ini belum banyak diketahui para pengunjung wisata Pacet, hal ini membuat air terjun ini masih sangat sepi pengunjung. Disisi lain, udara dingin dan segar mengiringi langkah kita saat menyusuri jalan setapak untuk menuju lokasi air terjun.

Penginapan atau hotel sekitar air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Di kawasan wisata Pacet, belum banyak hotel yang berdiri, kebanyakan penginapan dan banyak berdiri villa - villa yang disewakan, kita bisa menyewa villa - villa tersebut jika datang berombongan dan berencana bermalam di kawasan wisata Pacet

Harga tiket masuk dan fasilitas air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Saat mengunjungi daerah wisata di Pacet saat itu, saya menggunakan sepeda motor. Di tempat pembelian tiket saya membayar Rp. 17.000 dengan rincian untuk 2 orang pengunjung dan 1 sepeda motor. Pembayaran Rp. 17.000 tersebut hanya untuk biaya masuk ke lokasi kawasan wisata Pacet, untuk menikmati fasilitas lain seperti pemandian air panas Padusan atau air terjun kita harus membayar tiket lagi secara terpisah. Loket pembelian tiket ke air terjun Grenjengan saat itu sudah tutup, karena saya masuk ke lokasi air terjun menjelang sore sekitar pukul 16.00, jadi saya melenggang tanpa tiket alias gratis hee .. hee, yang seharusnya membayar tiket masuk sebesar Rp. 5.000
Loket air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Cerita pengalaman berwisata menikmati air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Dari tempat pembelian tiket, kita harus melewati jalanan menanjak menuju pemandian air panas Padusan, di ujung jalan sudah ada petugas yang standby memeriksa tiket masuk kita. Untuk menuju air terjun Grenjengan kita tinggal belok ke kanan setelah tempat pemeriksaan tiket (tentu kita harus parkir kendaraan kita dulu, biaya parkir sepeda di kawasan wisata Pacet sekitar Rp. 5.000). Dari tempat pemeriksaan tiket tadi, kita jalan ke kanan sekitar 800 m untuk menuju lokasi air terjun dengan berjalan kaki, jalannya sangat menanjak dan bikin ngos .. ngosan .. tapi setelah itu jalannya datar dan tinggal mengikuti jalan setapak untuk sampai ke air terjun.
Jalan menanjak menuju air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Sepanjang perjalanan kita akan menemui penjual makanan dan minuman, kita bisa mampir jika belum membawa bekal makan atau minum, lanjut jalan lagi kita akan melewati jalanan yang penuh pohon di kanan dan kiri dan semua berwarna hijau yang menyegarkan mata. Dikawasan wisata Pacet ini juga sering digunakan untuk berkemah para pramuka atau para pecinta alam, udara dingin dan sejuk akan kita rasakan di lokasi ini
Jalan setapak menuju air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Setelah berjalan kaki sekitar 15 menit akan terdengar suara gemuruh air, ini menadakan kita sudah dekat dengan lokasi air terjun. Dari kejauhan air terjun sudah terlihat, membuat langkah kaki semakin cepat berjalan agar cepat sampai ke lokasi. Sesampai di lokasi air terjun Grenjengan, narsis fotopun dimulai, bidikan kamera mulai mengambil foto sana-sini, setelah puas mengambil foto air terjun Grenjengan, sekarang waktunya menikmati guyuran air dari air terjun Grenjengan, guyuran airnya sangat terasa di kulit dan yang pasti dingin sekali.
Dinginnya guyuran air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Setelah puas menikmati salah satu Obyek Wisata di Jawa Timur ini atau lebih tepatnya tempat wisata di Pacet - Mojokerto ini, langkah kaki kembali melangkah menuju arah parkir kendaraan, deretan warung makan di sekitar lokasi parkir membuat kita mampir untuk mengisi perut yang mulai terasa lapar. Banyak pilihan menu di warung-warung tersebut, seperti bakso, soto, nasi penyetan, nasi goreng, bermacam jajan gorengan, jagung bakar dan masih banyak pilihan lainnya

Saya sudah merasakan dinginnya air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto ini, sekarang giliran Anda yang berkesempatan merasakan dinginnya, selamat berlibur di kawasan wisata Pacet - Mojokerto

Selamat datang di air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Selamat datang di wana wisata Padusan di Pacet - Mojokerto

Jalan kaki sekitar 800 m menuju air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Aku dan air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto
Air terjun Grenjengan di Pacet - Mojokerto

Aliran air dari guyuran air terjun Grenjengan

Air terjun Grenjengan di Pacet yang masih sepi pengunjung