Sabtu, 27 Agustus 2016

Pulau Lengkuas di Belitung

Jika berlibur di Belitung, salah satu tempat yang wajib dikunjungi adalah pulau Lengkuas. Pulau Lengkuas adalah salah satu Obyek Wisata di Belitung dan pulau kecil yang terletak di arah utara desa Tanjung Binga - Belitung. Luas totalnya kurang dari satu hektar. Di seputar pulau ada banyak batu - batu granit bermacam ukuran yang bisa dicapai hanya dengan berjalan kaki melintasi laut yang dangkal dengan kedalaman kurang dari 1,2 m. Struktur batu -batu granitnya juga unik dan berbeda dengan tempat lain dengan kombinasi pantai yang berpasir putih dan pepohonan. Air lautnya benar-benar jernih, Anda bisa dengan jelas melihat ke dasar laut termasuk ikan-ikan yang berenang di dalamnya. Ini adalah tempat yang menyenangkan untuk bermain di air laut atau snorkeling. Selain itu daya tarik utama di pulau ini adalah sebuah mercusuar tua yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda yang hingga saat ini mercusuar itu tetap berdiri kokoh di pulau Lengkuas.
Pulau Lengkuas di Belitung

Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi pulau Lengkuas di Belitung

Letak, akses jalan atau rute menuju pulau Lengkuas di Belitung

Bagaimana rute menuju pulau Lengkuas ?, rute dari Surabaya menuju pulau Lengkuas di Belitung bisa menggunakan maskapai penerbangan yang menyediakan rute penerbangan dari Surabaya menuju Belitung, kebanyakan penerbangan di rute ini bukan penerbangan langsung karena harus transit dulu di Jakarta. Jadi dari bandara Juanda di Surabaya terbang dulu di bandara Soekarno Hatta di Jakarta, kemudian melanjutkan penerbangan ke bandara H.A.S. Hanandjoeddin di Tanjung Pandan - Belitung, setelah itu kita bisa melanjutkan perjalanan ke pusat kota Tanjung Pandan dengan menggunakan taxi sekitar 30 menit. di kota Tanjung Pandan kita bisa mencari penginapan atau hotel sebelum melanjutkan perjalanan ke pulau Lengkuas.

Untuk menyebrang ke pulau Lengkuas, kita dapat menyewa perahu nelayan dari beberapa tempat, yaitu di Tanjung Kelayang, Tanjung Binga atau Tanjung Tinggi. Waktu itu saya memilih menyebrang ke pulau Lengkuas dari Tanjung Kelayang, jadi setelah mendapatkan penginapan di kota Tanjung Pandan kita melanjutkan perjalanan menuju ke Tanjung Kelayang sekitar 30 - 45 menit perjalanan menggunakan motor ataupun mobil. Sesampai di Tanjung Kelayang kita harus menyebrang dengan menggunakan perahu untuk sampai di pulau Lengkuas (kelihatan ribet dan lama ya perjalanannya, tapi kalau kita bisa menikmati setiap perjalananan tersebut, keribetan itu tidak akan terasa)
Menyebrang ke pulau Lengkuas di Belitung

Waktu tempuh berperahu dari pantai Tanjung Kelayang ke pulau Lengkuas sekitar 20 menit, sedangkan dibutuhkan waktu sekitar 30 - 45 menit apabila kita menyebrang dari pantai Tanjung Tinggi atau Tanjung Binga. Tarif sewa perahu nelayan berkapasitas sekitar 10 orang ini Rp 350.000 - Rp 500.000 perhari tergantung nego dengan nelayannya, jadi lebih irit jika kita menyebrang rame-rame. Sewa perahu ini bukan untuk menyebrang ke pulau Lengkuas saja, tetapi bisa ke pulau pulau kecil lainnya seperti Pulau Burung dan Pulau Babi.
Batu granit di sekitar pulau Lengkuas - Belitung

Batu granit bermacam ukuran di pulau Lengkuas - Belitung

Sepanjang perjalanan nikmati keindahan pulau - pulau kecil disekitar lintasan perahu, lautan yang jernih, bebatuan granit yang tersebar di sepanjang tepian pantai membuat mata enggan berkedip untuk menikmati keindahan alam Belitung ini.

Keunikan dan keistimewaan pulau Lengkuas di Belitung 

Setelah beberapa menit menyebrang, dari kejauhan akan terlihat salah satu pulau dengan mercusuar yang berdiri kokoh. Mercusuar itu kelihatan begitu indah jika di pandang dari kejauhan, berhias lautan biru dan tepian pantai berpasir putih serta berjejer perahu yang bersandar di tepian pantainya.
Mercusuar di pulau Lengkuas - Belitung

Inilah pengalaman pertamaku menginjakkan kaki di pulau Lengkuas, senang banget. Di pulau Lengkuas pemandangannya sungguh memanjakan mata, lautnya yang sangat jernih, bebatuan besar tertata rapi di tepian pantai, pantai berpasir putih yang sangat bersih, ikan berwarna - warni yang terlihat berenang bebas dan bisa dilihat langsung karena begitu jernihnya air laut disana. Kita bisa berenang di pantainya, snorkeling atau bersantai sambil menikmati kelapa muda di tepian pantai.
Aku dan pulau Lengkuas di Belitung

Kita juga bisa menikmati pulau Lengkuas dengan pemandangan dari atas dengan view lautan lepas disekitar Belitung dengan cara menaiki mercusuar di pulau Lengkuas, tapi sayang mercusuar ini tidak sempat saya naiki sampai atas, hanya beberapa anak tangga yang saya lewati untuk naik ke mercusuar dan saya putuskan untuk turun, jadi menyesal tidak menaiki mercusuar ini sampai puncak saat itu. Rasanya ingin ke Belitung lagi dan ke pulau Lengkuas disaat musim panas, karena pasti bisa mendapatkan foto-foto terbaik dengan langit dan laut kelihatan kebiruan, karena saat itu saya berkunjung ke Belitung disaat musim hujan, jadi kebanyakan mendung dan hasil photo kurang maksimal karena warna laut dan langit tidak sebiru di saat musim panas.

Saya sudah menikmati keindahan pulau Lengkuas di Belitung ini, sekarang kesempatan Anda untuk menikmati keindahan alamnya, selamat berlibur di Belitung.
Bebatuan granit di pulau Lengkuas Belitung

Anak-anak pun nyaman bermain di tepian pantai pulau Lengkuas

Foto dulu di bawah kaki mercusuar di pulau Lengkuas - Belitung

Kapal bersandar di pulau Lengkuas - Belitung

Snorkeling di pulau Lengkuas - Belitung

Mercusuar di pulau Lengkuas Belitung

Hijaunya pepohonan di pulau Lengkuas - Belitung



Senin, 15 Agustus 2016

Gili Trawangan di Lombok

Berwisata di pulau Gili Trawangan terkenal dengan kebersihan pantainya, lokasinya yang bebas dari polusi kendaraan bermotor, dan memiliki alam bawah laut yang sangat indah. Berlibur di Lombok seakan belum lengkap jika belum berkunjung ke pulau Gili Trawangan. Air laut di pulau ini begitu jernih, dengan gradasi warna biru kehijauan yang menghiasi lautnya. Karena airnya begitu jernih, Anda pun bisa melihat ikan dan terumbu karang langsung dari atas kapal yang berlayar tanpa harus menyelam.
Gili Trawangan di Lombok

Gili Trawangan merupakan salah satu Obyek Wisata di Pulau Lombok dan salah satu bagian dari 3 Gili, yaitu Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno. Gili Trawangan merupakan pulau paling besar dan paling ramai dikunjungi wisatawan dari 3 Gili tersebut. Pulau ini terpisah dengan pulau utama Lombok, jadi untuk menuju ke pulau ini bisa menggunakan perahu atau speed boat dari pelabuhan di pulau Lombok.
3 Gili ... Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan terlihat sebelum mendarat di bandara Lombok

Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi pulau Gili Trawangan di Lombok

Pulau Gili Trawangan menjadi tempat wisata di pulau Lombok yang menjadi tujuan para wisatawan asing selain Bali. banyak turis asing yang berkunjung ke Gili Trawangan di Lombok setelah mereka berlibur di Bali atau sebelum ke Bali. Setelah beberapa kali saya berkunjung ke Gili Trawangan, bisa saya simpulkan kalau wisatawan asing lebih mendominasi dan lebih banyak dibandingkan wisatawan lokal.
Wisatawan asing menikmati suasana di Gili Trawangan

Letak, akses jalan atau rute menuju Gili Trawangan di Lombok

Untuk ke Gili Trawangan kita akan melewati tempat wisata terkenal lainnya di Lombok, yaitu pantai Senggigi dan Bukit Malimbu. Untuk menuju ke obyek wisata Gili Trawangan tersebut tidaklah sulit. Bila kita naik pesawat, sesampai di bandara International Lombok Praya, berbagai alternatif kendaraan bisa dipilih untuk melanjutkan perjalanan, mulai jasa travel, taxi bandara sampai bus Damri. Beberapa kali ke Lombok, saya selalu pakai bus Damri untuk melanjutkan perjalanan ke Senggigi dari bandara International Lombok, dilanjutkan dengan menyewa sepeda motor di Senggigi untuk ke Gili Trawangan

Bus Damri dari bandara International Lombok Praya melayani rute ke terminal di kota Mataram dan pusat wisata Senggigi (dalam satu rute), tarif bus Damri dari bandara International Lombok Praya ke Senggigi sekitar Rp. 30.000 perorang dengan jarak tempuh sekitar 1.5 sampai dengan 2 jam.

Setelah sampai di Senggigi dengan menggunakan bus, kita bisa memilih alternatif kendaraan untuk melanjutkan perjalanan ke Gili Trawangan. Di Senggigi, banyak biro perjalanan yang menawarkan jasa untuk ke Gili Trawangan, mulai paket kendaraan dan akomodasi kapal untuk menyebrang ke pulau Gili Trawangan. Kali ini saya memilih menyewa sepeda motor dengan biaya Rp. 50.000 perhari untuk melanjutkan perjalanan ke Gili Trawangan. Rental motor atau mobil banyak bertebaran di sekitar jalan raya Senggigi.
Pelabuhan Bangsal

Dari Senggigi menuju ke Gili Trawangan, sebenarnya ada 2 pelabuhan yang bisa digunakan untuk menyebrang ke Gili Trawangan, yaitu pelabuhan teluk Kodek dan pelabuhan Bangsal. Pelabuhan teluk kodek jika kita menyebrang menggunakan speedboat dengan biaya mahal, sedangkan pelabuhan Bangsal adalah pelabuhan penyebrangan reguler yang biasa digunakan oleh penduduk sekitar dari dan menuju Gili, baik itu Gili Meno, Gili Air maupun Gili Trawangan dengan biaya penyebrangan yang murah. Jadi pastilah saya memilih pelabuhan Bangsal untuk menyebrang.

Dari Senggigi saya menuju pelabuhan Bangsal sekitar pukul 6 pagi, memerlukan waktu sekitar 30 - 45 menit dari Senggigi untuk sampai ke pelabuhan Bangsal, selama hampir 45 menit perjalanan itu kita bisa menikmati panorama alam pulau Lombok berupa jalan raya yang langsung berbatasan langsung dengan pantai. Sesampai di pelabuhan Bangsal, sepeda motor yang saya pakai saya titipkan di penitipan sepeda motor di sekitar pelabuhan Bangsal, dan jangan lupa membeli tiket kapal untuk menyebrang. Tiket kapal bisa dibeli di loket pelabuhan Bangsal dengan harga Rp. 15.000 perorang. Jangan salah beli tiket ya, karena pengelolah menjual tiket penyebrangan bukan hanya ke Gili Trawangan, tetapi juga menjual tiket penyebrangan ke Gili Air dan Gili Meno. Setelah dapat tiket, kita tinggal menunggu giliran untuk naik ke kapal dan menyebrang ke Gili Trawangan sekitar 30 - 45 menit.
Penitipan sepeda motor di sekitar pelabuhan Bangsal

Harga tiket penyebrangan ke Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno

Penginapan atau hotel di Gili Trawangan - Lombok

Kebetulan selama berwisata di Lombok, saya selalu memilih hotel di daerah Senggigi, jadi untuk pertimbangan sebelum ke Gili Trawangan, lebih baik setelah sampai di Senggigi tidak langsung ke Gili Trawangan, karena perlu waktu seharian penuh untuk berwisata di Gili Trawangan, kecuali jika Anda memilih hotel di kawasan Gili Trawangan. Meskipun kita menggunakan penerbangan first flight yang pagi-pagi untuk ke Lombok, kita masih perlu perjalanan darat hampir 2 jam dari bandara ke Senggigi, belum perjalanan dari Senggigi ke pelabuhan Bangsal sekitar 30 - 45 menit, dan waktu menyebrang ke Gili Trawangan 30 - 45 menit, itupun kalau kapalnya tidak antri, bisa dipastikan sampai Gili Trawangan siang hari, jadi tidak maksimal kita menikmati keindahan Gili Trawangan.

Di kawasan wisata Senggigi, banyak bertebaran penginapan ataupun hotel untuk dijadikan alternatif pilihan bermalam jika Anda berkunjung ke Gili Trawangan namun tidak bermalam di pulau tersebut. Beberapa penginapan atau hotel di Senggigi yang pernah saya pilih untuk bermalam diantaranya Hotel Sheraton Senggigi, The Sentosa Villas & Resorts, Family homestay dan beberapa penginapan yang saya lupa namanya dengan tarif hanya Rp. 150.000 permalam yang lokasinya tidak jauh dari tempat pemberhentian Bus Damri di Senggigi.

Cerita pengalaman berwisata di Gili Trawangan - Lombok

Setelah kapal merapat di bibir pantai Gili Trawangan, kita akan disambut dengan jernihnya air disana, rasanya tidak sabar untuk segera explore pulau eksotis ini. Dan yang tidak bisa dilewatkan setelah kita turun dari kapal, akan ada papan dari kayu bertuliskan Selamat datang Welcome to Gili Trawangan dan tulisan Gili Trawangan dengan ukuran besar dan berwarna - warni, bagi yang suka narsis foto pasti akan berfoto di papan ini (seperti saya hee hee).
Selamat datang di Gili Trawangan

New Icon Gili Trawangan - Lombok

Kita akan berdecak kagum dengan kondisi pantai disana, air lautnya yang sangat jernih dengan gradasi hijau kebiruan, hamparan laut berwarna biru dengan latar belakang pulau Lombok, serta udara yang segar tanpa polusi karena di Gili Trawangan ini tidak dapat menggunakan kendaraan bermotor. Inilah keunggulan Gili Trawangan dengan pulau lain di Indonesia, kendaraan bermotor di larang keras beroperasi disana, alat tranportasi yang digunakan di pulau Gili Trawangan adalah sepeda dan Cidomo. Cidomo adalah sejenis kereta kuda khas Lombok - Nusa Tenggara Barat.
Cidomo ... alat tranportasi di Gili Trawangan

Warna air laut hijau kebiruan di Gili Trawangan - Lombok

Banyak aktifitas yang bisa kita lakukan untuk berwisata di Gili Trawangan, kita bisa menikmati pantai dengan air lautnya yang jernih, snorkeling untuk melihat kehidupan bawah laut, menikmati sunset atau sunset, bahkan kita bisa mengelilingi pulau ini dengan berjalan di sekitar bibir pantainya dengan berjalan kaki atau bersepeda. Selama berjalan mengelilingi pulau ini, kita akan mendapatkan pemandangan yang berbeda -beda di setiap sudutnya, saya pernah beberapa kali mengelilingi pulau ini baik dengan bersepeda ataupun berjalan kaki hampir 2 jam. Setelah bercapek ria mengelilingi atau menikmati Gili Trawangan, kita bisa bersantai di kafe yang banyak bertebaran di tepian pantai di Gili Trawangan.
Aku dan Gili Trawangan

Salah satu fasilitas hotel di Gili Trawangan

Setelah puas seharian menikmati keindahan Gili Trawangan, saatnya kembali ke penginapan di daerah Senggigi. Saya harus membeli tiket kapal penyebrangan lagi untuk menyebrang ke pelabuhan Bangsal di Lombok. Penyebrangan terakhir tiap harinya hanya sampai jam 4 sore, jadi bagi yang tidak berencana bermalam di Gili Trawangan, segera balik ke Lombok sebelum jam 4 sore atau resiko tertinggal kapal penyebrangan.
Menyebrang kembali dari Gili Trawangan ke pelabuhan Bangsal di Lombok

Saya sudah meraskan keindahan alam di Gili Trawangan, sekarang giliran Anda yang berkesempatan melihat keindahnnya, selamat berlibur di Lombok.

Hamparan laut biru di Gili Trawangan

Siap keliling Gili Trawangan dengan bersepeda

Ekspresi kepanasan dan ingin foto di Gili Trawangan

Menikmati jernihnya air laut di Gili Trawangan

Kapal bersandar di Gili Trawangan - Lombok



Jumat, 05 Agustus 2016

Gunung Kelud di Kediri - Jawa Timur

Gunung Kelud merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia dan memiliki segudang keindahan alam yang bisa kita nikmati. Gunung Kelud ini terletak di 3 kabupaten di Jawa Timur, yaitu kabupaten Kediri, Blitar dan Malang, dengan jarak terdekat sekitar 30 km dari pusat kota Kediri. Obyek wisata andalan kota Kediri ini memang menjadi salah satu tujuan obyek wisata gunung yang sangat indah di Jawa Timur selain obyek wisata Gunung Bromo, kawah Ijen atau pun obyek wisata gunung Semeru.
Gunung Kelud di Kediri

Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di kota Kediri, yaitu Gunung Kelud

Berwisata ke gunung Kelud tidak mengenal rasa bosan, per tanggal saya menulis artikel ini, saya sudah berkunjung ke gunung Kelud 3 kali, yang pertama tanggal 24 Januari 2012, saat itu menyempatkan mampir ke gunung Kelud setelah berkunjung dari Pantai Klayar di kota Pacitan sebelum balik ke Surabaya, yang kedua tanggal 26 Maret 2013 dengan tujuan tunggal ke gunung Kelud untuk hunting photo, dan yang ketiga 11 Agustus 2013 disaat libur lebaran, masih teringat kondisi saat itu sangat ramai pengunjung. Photo gunung Kelud yang saya tampilkan di artikel ini adalah photo yang saya ambil sebelum gunung Kelud meletus pada tanggal 13 Februari 2014.
Pemandangan gunung Kelud di Kediri

Hotel atau penginapan di sekitar Gunung Kelud di Kediri

Setelah sampai di kota Kediri sore hari, saat itu saya menemukan penginapan atau hotel di jalan Dhoho Kediri sebelum berkunjung ke gunung Kelud keesokan harinya. Saya memutuskan untuk menginap dahulu di kota Kediri karena ingin merasakan suasana kota Kediri di malam hari, terutama berkunjung ke jalan Dhoho. Jalan Dhoho ini layaknya jalan Malioboro di Yogyakarta namun versi Kediri. Berbagai pertokoan maupun hotel berjejer di sepanjang jalan Dhoho - Kediri. Ada toko pakaian, aneka kerajinan bahkan swalayan. Tidak lupa juga berbagai jenis makanan untuk wisata kuliner di Kediri juga tersedia di jalan Dhoho ini, termasuk diantaranya adalah pecel tumpang, sambil memakan menu pecel tumpang kita bisa menikmati lalu lalang kendaraan yang berjalan lambat di sepanjang jalan Dhoho. Pecel tumpang jalan Dhoho biasanya mulai digelar pukul 15.00 sampai tengah malam. Jangan anggap bahwa pecel tumpang disini disajikan di dalam ruangan lengkap dengan tempat duduk seperti yang kita bayangkan, pembeli hanya disediakan tikar plastik atau karpet dan bebas memilih tempat duduk sambil lesehan didepan trotoar sepanjang jalan Dhoho.
Jalan menuju gunung Kelud di Kediri


Harga tiket masuk dan fasilitas di Gunung Kelud - Kediri

Setelah makan pagi dan check out dari hotel, petualangan ke gunung Kelud dimulai. Dari hotel di pusat kota Kediri, gunung Kelud berjarak sekitar 30 km. Banyak sekali petunjuk jalan di pusat kota Kediri yang mengarahkan kita ke lokasi wisata gunung Kelud, jadi tinggal mengikuti petunjuk arahnya saja untuk mencapai lokasi gunung berapi tersebut. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam, akhirnya sampai juga di gerbang masuk wisata gunung Kelud. Saya berhenti sebentar untuk membayar tiket masuk, harga tiket masuk ke lokasi wisata gunung Kelud sebesar Rp. 8.000, apabila Anda berkunjung di hari sabtu, minggu atau hari libur harga tiket menjadi Rp. 10.000. Dari gerbang pintu masuk saya melanjutkan perjalanan kembali, dari gerbang pintu masuk tersebut kondisi jalanan mulai menanjak dan berkelok-kelok, bahkan ada beberapa ruas jalan yang menanjak tajam dengan jalanan yang menyempit. Pemandangan khas pegunungan sangat terasa selama perjalanan, udara yang sejuk, pepohonan di kanan kiri, perkebunan warga yang ditanami berbagai macam tanaman seperti buah nanas, pemandangan tersebut yang akan menemani kita selama perjalanan naik ke gunung Kelud.
Perjalanan menuju gunung Kelud di Kediri

Setelah melewati jalan yang berliku dan menanjak, akhirnya saya sampai juga di tempat parkir wisata gunung Kelud, fasilitas tempat parkir kendaraan di gunung Kelud sangat luas, disekitar tempat parkir juga terdapat deretan warung-warung makan yang menyediakan berbagai macam menu makanan dan minuman seperti nasi pecel, nasi goreng, mie, soto, bakso, lontong kikil dan berbagai macam camilan.
Tempat parkir dan warung makan di gunung Kelud - Kediri

Berwisata menikmati keindahan Gunung Kelud di Kediri

Dari area parkir, saya berjalan kaki menuju tempat ke tempat duduk yang ditata rapi disekitar lokasi tempat parkir, ditempat ini kita bisa menikmati pemandangan di sekitar gunung Kelud dengan duduk santai, setelah puas menikmati pemandangan, saya berjalan menuju ke arah anak gunung Kelud. Untuk sampai ke lokasi anak gunung Kelud, kita akan melewati terowongan yang panjangnya sekitar 150 m. Di dalam terowongan sudah terpasang lampu agar para wisatawan bisa dengan leluasa berjalan di dalam gelapnya terowongan tersebut. Setelah melewati terowongan dan berjalan sekitar 5 menit, akhirnya kita sampai di anak gunung Kelud. Sungguh pemandangan yang luar biasa indah dan sangat eksotis. Ditempat ini kita bisa berfoto ria dengan latar belakang anak gunung Kelud. Disekitar tempat ini juga terdapat anak tangga ke atas menuju pos pantau, kita bisa menaiki anak tangga tersebut untuk menikmati pemandangan dari tempat yang lebih tinggi.
Tempat duduk yang tertata rapi di sekitar tempat parkir gunung Kelud
Foto dulu dengan latar belakang anak gunung Kelud

Setelah puas menikmati pemandangan anak gunung Kelud, sempatkan juga untuk merasakan sumber air panas yang terletak di bawah gunung Kelud, lokasinya berada di sebelah kanan sebelum memasuki terowongan menuju anak gunung kelud. Yang perlu kita siapkan disini adalah fisik yang harus prima, karena untuk menuju sumber air panas gunung Kelud kita harus menuruni tangga yang lumayan menguras tenaga. Tapi tenang saja, begitu kita sampai di sumber air panas gunung Kelud, semua rasa lelah Anda akan terbayar lunas karena kita dapat merasakan hangatnya air yang bersumber dari kawah gunung Kelud tersebut. Kita bisa berendam atau sekedar menikmati hangatnya air belerang ini, dari posisi kolam ini, kita bisa naik sedikit untuk melihat air terjun belerang yang sangat indah dengan air panasnya yang mengeluarkan asap.
Tangga menuju sumber air panas di gunung Kelud

Air terjun belerang di gunung Kelud

Gunung Kelud meletus

Keindahan gunung Kelud tersebut serasa hilang sesaat setelah gunung Kelud meletus pada hari kamis 13 Februari 2014 malam. Abu vulkanik menyembur sampai ketinggian 17 km dari puncak gunung Kelud. Dampak berupa abu vulkanik pada tanggal 14 Februari 2014 dini hari dilaporkan warga telah mencapai kabupaten Ponorogo. Di Yogyakarta hampir seluruh wilayah tertutup abu vulkanik yang cukup pekat, melebihi abu vulkanik dari gunung Merapi pada tahun 2010. Ketebalan abu vulkanik di daerah Yogyakarta dan Sleman diperkirakan lebih dari 2 cm. Dampak abu vulkanik juga mengarah ke arah Jawa Barat, dan dilaporkan juga mencapai kabupaten Ciamis, Bandung dan beberapa daerah di Jawa Barat. Di daerah Madiun dan Magetan jarak pandang untuk pengendara kendaraan bermotor untuk mobil hanya sekitar 3-5 m karena turunnya abu vulkanik dari letusan gunung Kelud tersebut, sehingga banyak kendaraan bermotor yang berjalan sangat pelan.

Dampak lain dari meletusnya gunung Kelud di tahun 2014, kementerian perhubungan Indonesia menutup sementara bandara di pulau Jawa, seperti bandara international Juanda di Surabaya, bandara Abdul Rachman saleh di Malang, bandara Achmad Yani di Semarang, bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta, bandara Adi Sumarmo di Surakarta, bandara Tunggul Wulung di Cilacap, dan bandara Husein sastranegara di Bandung. Selain itu, bandara Nusawiru di Panggandaran dan pangkalan udara Iswahyudi di Madiun juga ditutup.

Seiring dengan berjalannya waktu, semoga keindahan gunung Kelud bisa cepat pulih dan memancarkan keindahan alamnya. Sehingga tempat wisata di kota Kediri ini bisa dibuka kembali untuk umum.
Anak gunung Kelud di Kediri

Kondisi jalan menuju gunung Kelud

Jalan berkelok-kelok menuju gunung Kelud di Kediri

Pemandian air panas belerang di gunung Kelud - Kediri

Jalan menuju terowongan di gunung Kelud - Kediri