Kalau ingat kota Padang, biasanya orang-orang akan ingat dengan pantai. Ya, kota Padang identic dengan pantai. Tapi kalau melihat dari bentangannya, kota Padang berada di pinggir pantai sebelah Barat dan Bukit Barisan di sebelah Timur. Jadi bukan hanya pantai, kota Padang juga mempunya banyak sungai yang berhulu di Bukit Barisan dan membentuk air terjun. Sebelumnya saya sudah menceritakan pengalaman mengunjungi
Air Terjun 7 Tingkat,
Air Terjun Lubuk Hitam,
Air Terjun Lubuk Tampuruang,
Sarasah Kuau, dan
Lubuk Paraku. Kali ini saya menceritakan pengalaman mengunjungi Sarasah Ulu Gadut, sarasah bearti air terjun dalam bahasa Minang yang berada di kawasan Bukit Sarasah di Koto Baru, Gadut, Limau Manis-Padang.
Kunjungan ke air terjun ini kami lakukan ketika mudik kemaren, tepatnya Jum'at 22 Juni 2018 lalu. Dari rumah perjalanan di tempuh sekitar 1 jam lebih karena masih suasana lebaran dimana jalanan masih sepi. Sampai di Bandar Buat, sebelum Pabrik Semen Padang, nanti ada pertigaan ke kanan menuju Gadut (Simpang Gadut). Jalan ini sudah mendaki menuju perbukitan. Nanti kita akan melewati belakang pabrik semen hingga mencapai pertigaan, di sini kita mengambil lurus. Berada di atas, kita bisa melayangkan pandangan ke kota Padang dan Bukit Barisan.
|
Bukit untuk tambang semen di kejauhan |
Jalanan yang tadinya beraspal, seiring memasuki wilayah perbukitan dan ladang, jalanan mulai berbatu-batu hingga sampai di sebuah jembatan. Di jembatan ini mengalir air yang sangat jernih tapi tidak begitu deras. Di sini kami dihentikan pemuda sana karena harus bayar Rp. 5.000/orang.
Abis jembatan langsung ambil kanan, di sini jalannya kecil berupa Tanah hingga sampai di sebuah rumah warung tempat kami parkir motor.
|
Kondisi jalan mendekati parkiran |
Mengikuti jalan setapak yang diberitahu oleh pemilik warung, kami melewati perkebunan durian, manggis dll hingga mencapai sungai. Sampai di sungai kemudian menyusuri sungai ke arah hulu kira-kira 300m.
|
Kondisi trek menuju sungai |
|
Sampai di sungai |
Setelah menyeberang sungai dengan melompati bebatuan hingga ke seberang kemudian kami berjalan lagi sekitar 100m hingga mencapai lokasi air terjun. Air terjun ini ada 3 tingkat. Tingkat ketiga (bawah) agak mirip dengan
Curug Sawer yang ada di Puraseda tapi disini debit airnya lebih besar dan yang pastinya airnya bening dan menyegarkan karena tidak ada persawahan seperti di atasnya
Curug Sawer Puraseda.
|
Water trek |
|
Water trek |
|
Sekilas Sarasah bagian bawah |
Hanya sebentar di tingkat 3, kami menuju tingkat 1 melewati jalan setapak di bagian kanan tebing. mendaki bukit terjal sekitar 20 m kamipun sampai di tingkat 2 selanjutnya tingkat 1. Di bebatuan besar dipinggir air terjun kami mendapati beberapa pacet menempel hahahha.
Air terjun tingkat 1 ini terdiri dari air terjun tunggal yang jatuh melewati tebing dan sampai dikolam yang tidak begitu dalam. Tidak tahan dengan kebeningan dan warna airnya yang hijau, kami menceburkan diri untuk menikmati kesegaran airnya.
|
Sarasah Ulu Gadut tingkat 1 |
|
Sarasah Ulu Gadut tingkat 1 |
Karena hari ini hari Jumat, dan sudah menunjukkan pukul 11.30, kami harus segera kembali untuk menunaikan sholat Jumat.
|
Berenang di tingkat 3 |
|
Berenang di tingkat 3 |
|
Sarasah Ulu Gadut tingkat 3 |
|
Sarasah Ulu Gadut tingkat 3 |
Baca juga:
-
Ngungun Saok: Sekeping Surga Yang Terlupakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar