Sabtu, 22 Juni 2019 adalah hari ke empat di Lombok. Karena weekend, hari ini Santi bisa menemani kami ke tempat wisata di Lombok. Santi adalah teman kami yang berkerja di Lombok yang dulu pernah trip bareng ke Sombori-Labengki. Dan dari Santi juga kami mendapatkan sewa mobil. Sekitar jam 8 pagi, kami menjemput Santi ke kost-annya dan tujuan hari ini adalah meng-explore Lombok Tengah dan tujuan utama kami adalah Pantai Semeti.
Pantai Mawi
Pantai Mawi ini tidak sengaja kami kunjungi ketika akan mengunjungi Pantai Semeti. Pantai Mawi ini berada di daerah Selong Belanak-Lombok Tengah. Jadi masih satu garis dengan Tanjung Aan/Bukit Merese, Pantai Kuta, Pantai Mawun dan Pantai Selong Belanak. Dari Mataram yang terjauh adalah Tanjung Aan dan terdekat adalah Pantai Selong Belanak.Tanjung Aan dan Pantai Kuta sudah pernah saya kunjungi dulu pertama kali ke Lombok, jadi kali ini kami lewatin saja.
Awalnya tujuan kami adalah ke Goa Sumur/Bat Cave yang ada di antara Kuta dan Mawun. Jadi kami ke Semeti melewati jalur tengah hingga ke Kuta kemudian menyusuri pantai ke arah Selong Beanak. Memasuki daerah Kuta, terlihat sekali wilayah ini sekarang sangat ramai dibandingkan dulu saya ke sini. Sudah banyak bermunculan penginapan-penginapan dan cafe-cafe serta toko-toko sepanjang jalan. Memasuki area perbukitan dimana melewati jalan beraspal bagus, dengan pemandangan yang sangat bagus dengan, terlihat garis pantai di kejauhan. Namun sayang banyak sekali perbukitan di sini ditambang atau diambil tanahnya dan ini terjadi sangat masif.
Sampai di suatu pertigaan dimana terddapat galian tanah kami masuk ke dalam sekitar 50m, dengan kondisi jalan tanah. Setelah parkir dan bertemu dengan penjaga di sana yang kebetulan temannya Santi, kami di sarankan kembali jam 12 untuk mendapatkan ‘Ray of Light’ / cahaya yang masuk lewat pintu goa.
Karena masih pagi kami melanjutkan perjalanan ke arah Pantai Semeti yang berjarak sekitar 15km. Sampai di jalan masuk, yang jalannya berupa jalan tanah dan berkerikil hingga bertemu loket. Di sini kami membayar tiket masuk Rp. 10.000/orang. Dan dari penjaga kami dapat info bahwa Pantai Semeti bisa di akses sementara ke Pantai Telawas (yang tadinya masu kami kunjungi juga) tidak bisa diakses karena berombak besar. Dari loket ini kita harus melewati jalan tanah sepanjang 3km hingga mencapai pantai. Pemandangan sepanjang pantai berupa perbukitan dengan vegetasi berupa semak-semak dan savana. Hingga akhirnya kami bertemu pertigaan. Awalnya kami ambil kanan dan sekitar 100m kami bertemu pantai.
Pantai yang kami temui ini adalah Pantai Mawi yang tujuan sebenarnya adalah Pantai Semeti, tapi tidak apa-apa sekalian melihat keindahan pantai ini. Pantai ini berada di teluk kecil dan berpasir seperti merica mirip di Pantai Kuta. Tidak banyak pengunjung di sini, umumnya pengunjungnya adalah turis asing. Dan umumnya mereka di sini melakukan surfing/berselancar karena pantai ini mempunyai ombak yang cukup tinggi yang memecah ditengah. Sementara dekat pantainya berombak kecil sehinga cocok buat yang berenang ataupun bermain air. atau bisa juga sekedar duduk-duduk di bawah pepohonan ditemani makanan kecil dan kelapa muda. |
Pantai Mawi |
|
Pantai Mawi |
Di sebelah kanan terdapat bukit batu. Saya dan Revan naik ke atas bukit ini. Dari atas sini kita bisa melihat turis-turis asing berselancar dan juga melihat keindahan pantai kecil ini dari atas. Bukit ini mempunyai bebatuan yang unik, terihat seperi batu yang bersusun dan berwarna kehitaman. Turun dari bukit selanjutnya menuju Pantai Semeti.
|
Sisi lain Pantai Mawi |
|
Sisi lain Pantai Mawi |
Pantai SemetiJarak dari Pantai Mawi ke Pantai Semeti tidak begitu jauh, palingan sekitar 1-2km. Dari pertigaan tadi kami ke arah kiri, tetap melewati jalan tanah hingga sampai ke pinggir pantai. Sampai di pantai dan parkir di warung dan satu-satunya warung di sini. Warung kecil yang di jaga oleh suami istri dan anak kecil, tidak terlihat sama sekali pengunjung di pantai ini. Dan tidak ada biaya parkir di sini. |
Pantai Semeti |
|
Pantai Semeti |
Memasuki area pantai, terlihat hamparan pasir putih sepanjang teluk kecil dengan ombak memecah jauh di tengah sebelum memasuki teluk. Sampai di pantai ombaknya tidak terlalu besar. Ombak besar memecah di ujung-ujung bukit batu yang mengapit teluk ini. Dan di salah satu bukit yang berada di sisi kiri inilah tujuan kami. Untuk ke bukit batu yang di sebelah kiri kita harus menyusuri pantai berpasir putih ini kira-kira 100m.
|
Papan peringatan |
Sampai di sebuah papan peringatan yang mengingatkan bahwa area yang akan kami kunjungi adalah area berbahaya. Melewati papan ini, memasuki area yang sedikit tertutup pepohonan sampailah kami di sebuah teluk kecil. Melihat teluk ini seperti menemui harta karun yang tersembunyi. Bukit-bukit karang terhampar di depan mata dengan warna kecoklatan yang terlihat unik dan dunia lain. Sementara ombak besar menerjang karang-krang ini dan bebatuan yang berserakan di pantai. Pemandangan yang berbeda dengan pantai yang berada di depan tadi.
|
Sisi lain Pantai Semeti |
|
Sisi lain Pantai Semeti |
Untuk lebih meikmati keindahan hamparan bebatuan ini kami harus menaiki bukit batu ini. meskipun tidak terlalu tinggi namun berbahaya. Sampai di atas bukit di area yang lumayan rata kita bisa menaruh barangbarang dan beristirahat. Dari sini kita bisa melihat pemandangan dari atas ke arah perbukitan karang dan laut lepas. Dan beruntung sekali ombak pagi ini tidak terlalu besar (sebenarnya masih besar tapi masih dalam batas aman serta hanya ada 2 pengunjung lain di sini.
|
Naik bukit untuk ke spot foto |
Hamparan batu karang di sini membuat kagum, berwarna hitam abu-abu, dengan bentuknya aneka ragam ditambah dengan buih-buih ombak yang putih kontras dengan warna bebatuan dan membuat pemandangan ini laksana lukisan. Sementara itu lautan luas membentang sampai ke horizon berwarna biru.
|
Befoto diantara bukit karang |
|
Santi diantara bukit karang |
Untuk menguji adrenalin turunlah ke barisan batu karang yang ada di undakan bawah. Hanya saja ombak di sini tidak menentu terkadang tenang dan terkadang tinggi dan menghempas karang. Sementara di bawah, ombak yang memecah silih berganti ini menimbulkan arus yang bergolak, naik turun dan memutar melewati celah-celah sempit antara karang, cantik dan sekaligus berbahaya. Siapa saja yang jatuh dan tertarik arus di sini, bisa dipastikan tidak akan selamat. Untuk aman, kita bisa berfoto di karang bagian atas, dari sini kita masih bisa mengambil foto dengan latar belakang yang cantik dari sudut manapun. |
Berfoto di atas karang |
|
Berfoto di atas karang |
|
Berfoto di atas karang |
|
Berfoto di atas karang undakan bawah |
Lewat jam 11 siang, sesuai janji, kami harus balik lagi ke Goa Sumur. Turun dari bukit kami mengambil arah memutar bukit. Melewati sekelompok pengunjung yang baru datang kemudian menuruni batu cadas hingga sampai di pantai berbatu dan selanjutnya sampai di pantai berpasir putih hingga sampai di parkiran. Masih terlihat suami istri setia menjaga warungnya meskipun tidak terlihat pengunjung yang singgah.
Jadi buat kalian yang ingin ke Lombok tidak ada salahnya mampir ke 2 pantai di sini, Pantai Mawi dan Pantai Semeti, lengkap buat kalian yang mau berenang, surfing ataupun hunting foto di bebatuan unik Pantai Semeti.
Info:
Nama : Pantai Mawi dan Pantai Semeti
Lokasi : Desa Selong Belanak, kec. Praya Barat
Lombok Tengah-NTB
Biaya : Rp. 10.000 sudah termasuk parkir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar