Minggu, 18 Maret 2018

Desa Cibitung Wetan Bagian 2: Curug Cikuluwung

Dari Curug Idas kami melanjutkan perjalanan menuju Curug Cikuluwung. Curug ini persis berada di atas Curug Idas. Dahulu kedua curug ini namanya Curug Cikuluwung saja.
Dari Curug Idas ada 2 alternative jalan, yang pertama kembali lagi ke parkiran kemudian berjalan ke atas sekitar 200 m, nanti dipinggir jalan ada petunjuk arah menuju curug, melewati jalan kecil diantara rumah penduduk sekitar 50 meter nanti akan bertemu loket masuk Curug Cikuluwung. Alternatif ke-dua, yang saya dan Reval lewatin, yaitu jalan pintas. Di bukit menuju parkiran nanti ada pertigaan, ke kiri adalah jalan menanjak, tidak terlalu jauh, sekitar 50m. Jalan ini menyusuri pinggir tebing di atas Curug Idas. Hanya saja ada satu titik, kita harus hati-hati melangkah karena bekas longsoran.
Bekas longsoran
Dari bekas longsoran sudah jalan rata, nanti ketemu kuburan dan tidak jauh ketemu loket masuk. Di area loket ini rencananya akan di bangun perkemahan, jadi nanti akan dibangun toilet (sekarang belum ada toilet dan ruang ganti). Di loket ini suasananya adem dan di sediakan bangku-bangku untuk istirahat. Nah walaupun ada loket masuk, tapi masuknya gak bayar loh, alias gratis hahahha.
Loket masuk
Loket ini di jaga oleh bapak-bapak, yang akan membukan pintu masuk (pintunya ditutup dengan pintu kayu). Nah kalian pasti bertanya kok ditutup pintunya? Ya, buat memudahkan pengawasan, karena jalan ke bawahnya sangat ekstrim, lebih ekstrim dibanding turun ke Curug Kiara.
Kalau di Curug Kiara disiapkan satu tangga yang kokoh, nah kalau di sini tangganya terkesan seadanya. Tapi ini lah yang menjadi tantangan tersendiri.
Setelah Revan turun, kemudian saya mengikuti. Ada bapak-bapak yang jaga di bawah, yang siap membantu kita. Pas turun kami di jaga juga kalau ada barang yang dirasa mengganggu akan dibantu bawa oleh bapaknya.
Melihat panorama yang ada di depan mata, benar-benar membuat kagum. Saya baru pertama melihat kawasan curug seperti ini. Curugnya berada di ujung tebing, agak tertutup. Airnya mengalir deras diantara tebing-tebing yang sangat eksotik, dan mengalir melewati dasar sungai yang terdiri dari bebatuan. Bebatuannya sangat unik, seperti bebatuan di tumpuk oleh tangan-tangan berjiwa seni.
Curug Cikuluwung
Curug Cikuluwung
Curug Cikuluwung
Curug Cikuluwung
Curug Cikuluwung
Tepat di ujung, yang berada pas di atas Curug Idas, terlihat leuwi yang tenang, berwarna hijau Tosca, dan tak perlu di tanya lagi pastilah sangat dalam.
Air yang jatuh ke Curug Idas
Kalau boleh di kata, lokasi ini mirip lembah mini. Karena lembah ini tertutup oleh pepohonan besar, jadilah sinar matahari susah masuk dan menyebabkan bebatuannya sangat licin. 
Turun ke sisi bawah, kita akan di pandu oleh penjaga. Menyusur bebatuan yang ada di kanan, mencari posisi yang bagus untuk melihat curug. Untuk mendekati curug, nanti di antar oleh bapaknya.






Di tebing yang ada di sisi seberang terdapat semacam lekukan yang cocok buat tidur-tiduran hahhaa. Tapi ijin dulu ke si bapak, pas dia bilang boleh baru lah kami ke area itu, tetap di pandu oleh bapaknya (sampai-sampainya si bapak hampir terseret arus).
Di bantu menyeberang



Ada apa yang di sana...???

Pokoknya berada di curug ini pengen berlama-lama. Sangat-sangat recommended buat kalian pecinta curug... !!!
Setelah puas menikmati curug yang amazing ini, kami kembali ke loket. Mengobrol sebentar dan memberi tips buat bapak yang sudah jagain kami....
===================================================================

Nama: Curug Cikuluwung
Lokasi: Kampung Suka Asih, Desa Cibitung Wetan, kecamatan Pamijahan, kabupaten Bogor.
Biaya:
- Biaya masuk: gratis (tips buat guide dan penjaga)
- Parkir: tidak ada tarif, kami bayar Rp. 5.000 (lokasi parkir sama kalau mau ke Curug Idas)

Link terkait:
- Curug Cilontar
- Curug Idas
- Curug Cilontar dan Curug Sawer
- Curug Jatake/Lembah Pelangi-Leuwiliang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar