Rabu, 07 Maret 2018

Desa Wisata Ciasihan Bagian 4 : Curug Batu Ampar, Curug Batu Susun dan Curug Bidadari

Setelah dari Curug Kiara, kami melanjutkan ke Curug Batu Ampar, Curug Batu Susun dan Curug Bidadari yang berada di satu jalur.
Menuju curug-curug tersebut kami harus balik dulu ke pertigaan Curug Kiara-Curug Bendungan. hanya beberapa meter dari pertigaan ada jalan setapak menuju ke arah aungai. Hanya berjarak sekitar 100m kita sudah sampai di sungai, kemudian menyeberangi sungai melalui jembatan kayu. Di ujung jembatan langsung ambil jalan ke kiri. Jalannya pada saat itu masih jalan setapak dan basah. Menyusuri bukit dipinggir sungai terdengar suara-suara pengunjung di Curug Kiara. Habis jalan setapak kemudian kami menemukan jalan berbatu yang sedang dikerjakan. Jadi sebenarnya jalur ini belum di buka resmi hehehehe. Terlihat beberapa pekerja jalan yang sedang istirahat , mereka memberi tahu lokasi curug yang ada di depan.
Nah, habis jalan  berbatu yang belum selesai dikerjakan, selanjutnya kami memasuki jalan Tanah tapi dikiri kanannya sudah mulai dibersihkan. Kemudian melewati jalan yang lumayan licin menurun menuju sungai. Nah sampai di sungai yang sangat jernih dan dingin ini, di sebelah kanan di kejauhan terlihat Curug Batu Ampar.
Untuk mencapai curug ini kita harus berjalan sekitar 50 meter. Curugnya tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 5-6 meter. Tapi curug ini sangat lah istimewa karena masih sangat alami dan berada di hulu sungai Cikuluwung. Sudah terbayang kan jernih dan dingin airnya???.
Curug Batu Ampar
Curug Batu Ampar
Curug Batu Ampar
Walaupun hujan dan dingin, tidak menghalangi teman-teman untuk menceburkan diri menikmati curug ini. Kebetulan juga leuwi nya tidak terlalu dalam, hanya sedada, jadi pas sekali untuk bermain air.
Curug Batu Ampar
Curug Batu Ampar
Curug Batu Ampar
Curug Batu Ampar
Karena sudah mulai sore, sebagian besar rombongan kembali. Sementara saya, Revan dan Kang Dani menyusuri sungai, melihat mencari lokasi curug lainnya. Bebatuan sepanjang sungai ini sangat licin, karena jarang sekali di lewati. Bebatuannya sangat unik, seperti tersusun, dan banyak terdapat lobang-lobang. Perjalanan  berhenti di sebuah leuwi cantik dengan beberapa curugnya. Airnya tidak terlalu dalam.
Curug Batu Susun (atas)
Curug Batu Susun (atas)
Persis di bawah curug kecil ini terdapat curug yang agak tinggi. Karena berupa tebing 90 derajat jadi kami hanya bisa menikmati dari atas, nah area inilah yang disebut Curug Batu Susun.
Curug Batu Susun
Curug Batu Susun
Curug Batu Susun
Selanjutnya kami menuju curug terakhir, Curug Bidadari. Rute curug ini, kami harus kembali ke pertigaan sebelum turun menuju Curug Batu Ampar. Kami mengambil jalur ke kiri, ke jalan yang menanjak. Jalannya masih alami, belum dipersihkan, tapi bisa terlihat jalur setapak. Di tengah perjalanan kami bertemu dengan Abay dan Putri, yang ternyata baru kembali. Menuruni bukit untuk ke sungai, kami sudah melihat Curug Bidadari.
Debit air di Curug Bidadari ini lumayan besar tapi leuwinya tidak terlalu dalam. Di bawah terdapat bebatuan yang membentuk curug-curug kecil. Hanya beberapa meter kemudian langsung jurang menganga, nah jatuhan air di tebing inilah yang disebut Curug Ciparay. Jadi sangat riskan dan berbahaya sekali bermain di area bawah curug ini.
Curug Bidadari
Curug Bidadari
Curug Bidadari
Di sini, hujan mulai lebat. Kami pun menuju atas, ke area curug. Masih ada beberapa foto session buat Revan dan Kang Dani hahahhaha.
Curug Bidadari
Curug Bidadari
Setelah puas di area curug ini, dalam suasana hujan kamipun kembali ke titik berkumpul, yaitu parkiran dekat masjid. Setelah pada ganti pakaian dan sholat kamipun konvoi kembali pulang.
============
Catatan:
Setelah 3 kali kunjungan ke Desa Ciasihan, jadi saya mendapatkan kesimpulan mengenai curug-curug di sini. Aliran Curug Cikuluwung Herang/Bendungan selanjutnya ke Cirug Kiara, selanjutnya mengalir ke sungai yang ada di samping Curug Ciparay. Sementara itu di aliran lain, Curug Ciparay sendiri adalah aliran dari Curug Batu Ampar, Curug Batu Susun hingga Curug Bidadari. Aliran ke dua sungai ini masih bisa diminum airnya. Selanjutnya kedua aliran sungai ini bertemu di area Curug Ciparay, selanjutnya bercampur dengan aliran Curug Muara Herang yang sudah tercemar belerang. Selanjutnya sungai ini menuju Curug Seribu. Karena sungainya sudah tercemar belerang makanya bebatuannya berwarna kecoklatan, sementara hulu sungai Cikuluwung berwarna hitam dan berlumut.

Link terkait:
- Curug Kiara
- Curug Cikuluwung Herang dan Curug Emas
- Curug Saderi, Curug Batu Sirep/Curug Batu Alam, Curug Kembar/Curug Tebing dan Curug Hordeng 
- Curug Saderi dan Curug Cimanglid
- Curug Cikawah dan Curug Gleweran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar