Karena berada di lerenggunung, maka Baturaden mempunya banyak air terjun. Air terjun yang kami kunjungi di hari kedua di sini yaitu Wana Wisata Curug Telu. Dinamakan Curug Telu (Telu=tiga) karena di curug ini terdapat 3 air terjun.
Wana wisata ini berada tidak jauh dari tempat kami menginap atau dari Hutan Raya Baturaden. Jaraknya sekitar 1.5 km atau sekitar 5 menit (bisa juga diambil patokannya Curug Pinang).curug ini tepatnya berada di Desa Karangsalam. Berangkat pagi-pagi dari penginapan, dari desa terlihat awan menyelimuti kota Purwokerto di kejauhan. Terasa kita berada di negeri di atas awan.
Suasana pagi di Ds. Karangsalam |
Suasana pagi di Ds. Karangsalam |
Desa ini adalah desa wisata, terlihat sawah-sawah dibiarkan alami di selangi oleh tempat makan, cafe dan camping ground. Semuanya terlihat rapih dan bersih. Meskipun jalan desa ada yang kurang bagus terlihat tulisan permintaan maaf karena kondisi jalan tersebut. Mengambil parkiran di area terbuka, tidak ada pungutan/biaya parkir di sini alias gratis. Kami sarapan di salah satu saung yang terlihat tertata rapih. Dari penjaga warung kami dapat info bahwa di sini terdapat beberapa curug selain Curug Telu yaitu Sendang Bidadari, Kedung Pete dan Curug Moprok.
Meskipun banyak ada beberapa curug di sini tapi tiket masuknya cuman satu kali dan itupun harganya cuman Rp. 5.000?. Wow banget kan...... setelah membayar tiket masuk, kita trekking menyusuri bantaran sungai. jalannya sudah berupa jalan setapak yang sudah di cor. Melewati teduhnya pepohonan dan taman yang tertata rapih kita bisa merasakan suasana hutan dan pedesaan. Udara yang masih segar membuat paru-paru kita berasa plong.
Trekking menuju Curug Telu |
Sekitar beberapa puluh meter kita akan bertemu dengan Sendang Bidadari tapi kami melewatinya karena tujuan pertama adalah Curug Telu (yang paling jauh). Selanjutnya kita menyeberangi sungai melewati jembatan besi yang di bawah jembatan ini terdapat Kedung Pete. Kedung ini berupa air terjun kecil yang membentuk kolam yang luas dan dalam. Kata pemilik warung di sini, kedung ini mempunyai kedalaman sekitar 6m di bagian terdalam. Air nya berwarna hijau tosca dan sangat jernih. Walaupun keinginan buat langsung loncat di kedung ini tapi kami melewatinya dan lanjut ke Curug Telu. Terdapat 2 warung di sini, tapi karena weekday, pengunjungnya tidak terlalu banyak.
Dari Kedung Pete, jalan setapak yang masih di cor, kita akan menuruni tebing yang lumayan curam. Di sediakan pegangan (handrail) di kiri kanan jalan turun. Terlihat aliran air di kiri kanan jalan yang membuat kita ingin cepat-cepat sampai di bawah.
Curug Telu
Beberapa meter sebelum sampai di sungai bawah, di kiri terdapat mushola. Di samping mushola terdapat saluran pipa air minum yang melintasi sungai dengan ketinggian sekitar 10m. Dari sini kita sudah bisa melihat 3 air terjun. Di sebelah kanan adalah Curug utama yang debitnya paling besar. Mempunyai ketinggian sekitar 20m dan di kiri kanan terdapat curug-curug kecil sepanjang tebing. Meskipun lumayan tinggi dan debitnya besar, curug ini tidak menimbulkan tampias yang terlalu kuat. Kolam di bawah curug tidak terlalu dalam sehingga kita bisa bermain air di mendekati curug yang berair jernih dan dingin ini.
Curug utama di Curug Telu |
Curug utama di Curug Telu |
Di tebing kanan terdapat 2 air terjun yang lebih kecil dengan ketinggian yang sama. Satu air terjun mempunyai kolam dengan air yang terlihat berwarna hijau dibanding dua curug lainnya. Di kelilingi oleh bebatuan besar-besar sehingga kita perlu melintasi bebatuan ini untuk sampai ke curug. Sementara curug satunya lagi jatuh menimpa bebatuan dan tidak terlihat adanya kolam di bawahnya.
Salah satu curug di Curug Telu |
2 Curug di Curug Telu |
Kedung Pete
Dari Curug Telu selanjutnya kami menuju Kedung Pete yang tadi kami lalui. Menitip barang bawaan di warung dekat jembatan kemudian kami berenang di kedung ini. Untuk loncat ke kedung ini bisa langsung dari jembatan atau di spot yang disediakan untuk loncat di sisi tebing, lumayan dengan ketinggian 3-4m.
Kedung Pete |
Untuk berenang di sini juga disediakan ban dan tidak ada bayaran untuk menggunakan ban ini. Sangat menyenangkan berenang di kolam ini. Berair dingin dan jernih. Ingin rasanya berlama-lama di sini tapi masih ada beberapa spot yang harus kami kunjungi.
Sendang Bidadari
Kembali ke ats, ke arah pintu masuk kami mampir di Sendang Bidadari. Turun sedikit ke arah sungai dan terlihat papan petunjuk arah. Sendang Bidadari ini sangat unik dan jarang ditemui di tempat lain.
Di sebelah kiri terlihat air terjun yang tidak begitu besar. Di sebelah kanan terlihat semacam goa. Untuk ke sini kita melewati bebatuan licin hingga masuk ke goa yang dinding dan atapnya terlihat air yang menetes. Di atas goa terlihat bagian yang terbuka dan terlihat air terjun kecil jatuh ke dalam kolam yang tidak begitu dalam sehingga sangat fotogenik jika di foto.
Sendang Bidadari |
Sendang Bidadari |
Sendang Bidadari |
Curug Moprok
Curug Moprok juga dikenal dengan nama Curug Pelangi. Curug ini berbeda jalur dengan Curug Telu sehingga untuk ke sini kita harus kembali ke arah loket. Dari belakang loket melintasi sungai hingga sanmpai di persawahan. Melewati persawahan kita berlatar puncak Gunung Slamet hingga sampai di sisi tebing yang di bawahnya mengalir sungai.
Sawah dengan latar Gunung Slamet |
Menyisiri sisi tebing, kira-kira 200m kita akan bertemu dengan Curug Moprok. Sayang sekali saat kami datang, curug utamanya sedang kering jadi kami hanya menemukan mata air yang keluar dari bebatuan tebing.
Curug Moprok |
Curug Moprok |
Curug ini dijadikan sumber mata air penduduk, ini terlihat adanya bak penampungan air dan pipa-pipa penyalur. Di area curug di kelilingi oleh bebatuan. Yang sangat menarik dari curug ini adalah air nya yang berwarna hijau tosca dan sangat bening. Saking beningnya air kolamnya sehingga terlihat bebatuan di dasar sungai.
Di bebatuan besar yang berada di sisi kolam kita bisa beristirahat atau sekedar berfoto-foto. Juga kita bisa loncat dari bebatuan ini. Kesegaran dan kejernihannya mengalahkan air mineral. Dan area curug ini terlihat bersih dari sampah dan semoga akan tetap sellau terjaga kebersihan dan kelestariannya.
Kembali ke saung depan, kami beristirahat dan sekaligus memesan makan siang, ayam Geprek. Meskipun makan sederhana tapi suasananya sangat luar biasa. Berada di saung bagian atas sambil menikmati udara pedesaan dan sawah.
Berisitirahat sambil menikmati alam |
Untuk kalian yang ke Baturaden jangan melewati wana wisata Curug Telu ini, murah, meriah dan sangat asri.
Info:
Nama : Curug Telu, Sendang Bidadari, Kedung Pete dan Curug Moprok/Curug Pelang
Lokasi : Desa Karangsalam, kec. Baturaden-kab. Banyumas-Jawa Tengah
Biaya : Rp. 5.000 (HTM), free parkirBaca juga link terkait:
- Curug Nangga
- Telaga Sunyi, Curug Pinang dan Caping Park
- Curug Jenggala dan Curug Penganten
- Batu Pandang Ratapan Angin
- Kawah Sikidang, Padang Savana dan Kompleks Candi Arjuna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar