10 Jalur Penjelajahan Ekstrim di Dunia |
El Camino De Rey, Andalusia, Spanyol
El Camino De Rey, Andalusia, Spanyol. Foto: Ken Welsh / Alamy |
Pendakian ini sangat berbahaya, wajar jika tempat ini dijuluki sebagai jalur treking paling berbahaya di dunia. Jalur selebar satu meter yang telah rapuh menancap di tebing El Chorro setinggi 100 meter di atas sungai yang mengalir di bawahnya. Jalur sempit yang tidak dilengkapi dengan pegangan tangan serta bebatuan pijakan yang kerap longsor membuat tonggak besi menjadi satu-satunya jalan untuk menjelajah tempat eksotis ini, membuatnya menjadi perjalanan yang mendebarkan.
Cerro Torre, Patagonia, Argentia
Cerro Torre, Patagonia, Argentia. Foto: Rex Features |
Selama bertahun-tahun, tebing-tebing granit setinggi 3.128 meter ini telah menjadi kontroversi besar di dunia penjat tembing. Pada 1959, pendaki gunung Italia Cesare Maestri dikritik habis-habisan karena terlalu banyak menancapkan bolt untuk mencapai apa yang menurutnya merupakan puncak. Cesare sebenarnya baru sampai di bawah puncaknya, masih ada dinding es 50 meter lagi sebelum mencapai puncak sebenarnya.
Sejak saat itu sejumlah tim pendaki berhasil mencapai puncak yang sebenarnya, lalu pada 2013 pendaki asal Austria Markus Puncher menjadi pendaki solo pertama yang berhasil mencapai puncak Cerro Torre.
Gunung Hua Shan, Shaanxi, Tiongkok
Jika Anda melalui jalur maut untuk mencapai Gunung Hua Shan maka Anda bisa menyaksikan keindahan alam Tiongkok – sayangnya untuk dapat melihat panorama cantiknya Anda harus melintasi jalur paling mendebarkan di dunia, sebuah jalur kayu yang sudah lapuk. Di satu sisi gunung ada pegangan tempat Anda bisa bergantung namun di sisi lainnya ada jurang setinggi 1.000 meter. Namun jika Anda berhasil melaluinya Anda bisa bersantai di kedai teh sambil memulihkan energi.
Gunung Hua Shan, Shaanxi, Tiongkok. Foto: Rex Features |
Siula Grande, Cordillera Huayhuash, Peru
Siula Grande adalah puncak tertinggi di Cordillera Huayhuash, Huaraz, Peru tengah. Ini adalah puncak populer yang dikenal lewat film ‘Touching The Void’, dokumenter yang mengisahkan pengalaman dua pendaki Inggris saat kembali dari puncak. Simon Yates menurunkan rekannya Joe Simpson yang mengalami patah kaki, sayangnya rekannya malah terjatuh dari tebing dan dia tidak dapat menariknya.
Dengan nyawa mereka menjadi taruhan, Yates memutuskan untuk memotong talinya. Ajaibnya, keduanya berhasil selamat dengan Simpson berhasil mencapai jalan pulang meski terpincang-pincang.
Siula Grande, Cordillera Huayhuash, Peru. Foto: Christian Kapteyn / Alamy |
Dengan nyawa mereka menjadi taruhan, Yates memutuskan untuk memotong talinya. Ajaibnya, keduanya berhasil selamat dengan Simpson berhasil mencapai jalan pulang meski terpincang-pincang.
Darién Gap, Panama & Kolombia
Darién Gap, Panama & Kolombia. Foto: Kevin Schafer / Alamy |
Amazon, Peru & Brasil
Amazon, Peru & Brasil. Foto: Amazon-Images / Alamy |
Maze, Canyonlands National Park, Utah, Amerika Serikat
Maze, Canyonlands National Park, Utah, Amerika Serikat. Foto: Tom Bean / Alamy |
K2, Gilgit-Balistan, Pakistan
K2, Gilgit-Balistan, Pakistan. Foto: Alireza Teimoury / Alamy |
Annapurna, Nepal
Annapurna, Nepal. Foto: Corbis |
Faktanya, secara statistik, Annapurna adalah salah satu medan yang lebih baik dihindari. Sejak upaya pendakian pertama pada 1950, 58 dari 142 pendaki yang telah mencoba yang Annapurna berakhir meninggal. Tingkat kematian itu mencapai 41 persen dan masuk peringkat sebagai gunung paling mematikan di Bumi.
Amarnath, Kashmir, India
Amarnath, Kashmir, India. Foto: Yawar nazir kabli / Alamy |
Ini merupakan kuil paling kuno dan kudus bagi dewa Siwa dan umat Hindu dari berbagai penjuru merasa tertantang untuk berada di tempat yang curam. Banyak umat yang tidak tahan menghadapi kekurangan oksigen di ketinggian 3.700m dan menjadi korban dari perubahan cuaca di ketinggian. Pada 2012 ada 130 korban jiwa, sebagian besar karena terkena serangan jantung.
Salam. Selamat Berpetualang...
Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar